Sabtu, 17 September 2016
Rabu, 14 September 2016
Opini hubungan mahasiswa dan organisasi
Mahasiswa dan
organisasi merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Tidak jarang mereka
rela pulang larut malam demi menghadiri rapat ini dan itu. Kehidupan organisasi
di kampus nyatanya memiliki pandangan dan sorotan. Ada yang memandang bahwa
dengan mengikuti organisasi hanya akan menghambat nilai akademik. Namun tidak
juga yang menganggap bahwa dengan bergabung dalam organisasi kampus akan memberikan
banyak sekali manfaat bagi dirinya, salah satunya menjadi mahasiswa yang eksis
dan terkenal seantero kampus. Ternyata pada kenyataannya bila mahasiswa ikut
bergabung dalam organisasi dalam kampus atau dalam kepanitiaan acara kampus ada
juga manfaatnya yaitu antara lain membangun kepribadian mahasiswa, memperluas
wawasan serta pengabdian kepada masyaraka, membina, mengembangkan, dan
menyalurkan kegemaran ataupun potensi mahasiswa. Dengan mengikuti organisasi
mahasiswa dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu mahasiswa juga akan
memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengikuti
organisasi dan kritis dalam menyikapi permasalahan, selain itu bisa melatih
softskill di luar kegiatan perkuliahan. Mereka lebih banyak
terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan
dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan
suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan
teman-teman sendiri. Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa digunakan
untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas
tugas kuliah tetap sama saja antara yang ikut organisasi dan teman-teman lain
yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan
tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus dilakukan.
Mungkin pada awalnya, akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi.
Tapi, lama-lama akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa
sepanjang sisa hidup. Setelah bekerja di kantor nanti, mahasiswa akan lebih
terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan
menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. Manfaat lain
dari organisasi yaitu, yang pertama organisasi sebagai penuntun tercapainya
tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang
baik. Yang kedua, organisasi dapat mengubah kehidupan bermasyarakat. Yang ketiga,
organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan, jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi
dapat menjadi solusi. Yang keempat, organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Bagi
mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka
berusahalah untuk bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu
akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan
antara sesama mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu
yang terselip dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama
halnya dengan mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan
umpan balik dalam perkuliahan. Mungkin kita pernah mendengar istilah “mahasiswa
kupu-kupu” yang artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan
semata. Sementara untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan
jika tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan
mencontoh mahasiswa yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati
dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di
kampus. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi
mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang
sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak
mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat
berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu
disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya
banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini.
Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar
melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada
perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para
recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan
nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat
organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang
memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki
manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan
interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah
yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka
yang tidak memiliki pengalaman organisasi.
Opini tentang issue WTPM
Tembakau dan produk
turunannya sudah lama menjadi problematika yang tidak kunjung usai di Indonesia, berdampak tidak hanyadi bidang
kesehatan. Dampak lain dari tembakau dan produk
turunannya ini juga berdampak pada bidang ketenagakerjaan, ekonomi, HAM dan
budaya yang membuat masalah pertembakauan di Indonesia menjadi sangat kompleks.
Berbicara tentang pertembakauan, akan erat
kaitannya dengan rokok.Regulasi tentang tembakau di Indonesia masih belum
jelas. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk perusahaan-perusahaan
rokok untuk menanam modal dan mengembangkan
produknya di Indonesia. Tidak dapat disangkal,
ketika perusahaan-perusahaan rokok telah menanam modal dan membangun
usahanya di Indonesia, yang menjadi
sasaran dalam pengembangan dan penggunaan produk perusahaan rokok tersebut
adalah warga Indonesia dari segala umur.
WTPM (World Tobacco
Process and Machinery) adalah sebuah pameran berskala internasional dengan konten pameran berupa hal-hal yang
berkiatan dengan pertembakauan dari mulai mesin-mesin canggih dan
inovasi-inovasi produk tembakau terbaru oleh industri-industri rokok ternama didunia.
Berdasarkan media publikasinya event ini bertujuan untuk mengekspansi produk-produk pertembakauan sekaligus memberikan wadah
perluasan koneksi bagi industri-industri rokok
ternama di dunia. Selain itu juga seperti yang telah dikatakan tadi menampilkan
mesin-mesin canggih dan inovasi-inovasi rokok terbaru, serta menarik media.WTPM
ini sendiri telah menyelenggarakan berbagai
konferensi dan pameran yang bisa dikatakan sukses berskala internasional selama 35 tahun terakhir di
lokasi termasuk Munich, Jakarta, India, Bali, Macau, Kunming, Hong Kong, Meksiko, Dubai, Praha,
Moskow, Wina, Amsterdam, Jenewa, Nice dan
Den Haag. WTPM ini bekerjasama dengan TJI (Tobacco Journal
International) sebagai media partner dalam
rangka publikasi event-event pameran dan konferensi diseluruh dunia .Pada dasarnya WTPM merupakan kelanjutan dari hal
serupa bertajuk World Tobacco Asia (WTA) pada tahun 2012 yang diselenggarakan
di JCC (Jakarta Conferece Center). Hal ini bisa dikatakan unik, mengingat pada
tahun tersebut event ini pernah digagalkan oleh aksi mahasiwa. Dikutip dari
media kompas “Rabu, 19 September 2012 lalu, ratusan mahasiswa dari UI, UIN,
UMJ, Uhamka, Ukrida, dan lain-lain
menggelar unjuk rasa menolak World Tobacco Asia yang dihelat di Balai Sidang Jakarta Convention Center
pada tanggal 19-21 September 2012.”. Pada saat itu mahasiswa merasa diselenggarakannya World
Tobacco Asia 2012, yang merupakan kali kedua
di Indonesia merupakan bukti lemahnya regulasi penanggulangan tembakau
di Indonesia. World Tobacco Asia pertama yang telah diselenggarakan di tahun
2010, pun
juga diselenggarakan di Indonesia.
Tembakau merupakan
hasil pertanian yang diproses dari daun tanaman genus Nicotiana. Hasil olahan
tembakau bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi, sebagai pestisida, dan dalam
bentuk nikotin tartrat digunakan sebagai obat. Hasil olahan yang sangat
terkenal adalah rokok. Bisa dibuktikan dengan banyaknya perusahaan rokok yang
berkembang di dunia. Salah satu perusahaan rokok dunia yang terbesar adalah di
Indonesia. Di Indonesia, perusahaan rokok
merupakan penyumbang devisa negara yang cukup besar. Tak tanggung-tanggung,
pendapatan dari rokok untuk APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pada tahun 2014 sebesar Rp140 triliun. Ini membuat bisnis rokok
selalu berkembang dari tahun ke tahun. Padahal yang kita ketahui, mulai dari
saat kita sekolah, iklan-iklanyang memberikan informasi bahaya rokok bagi kesehatan, bahkan tulisan “Rokok
membunuhmu” dibungkus rokokpun sudah diberitahukan kepada masyarakat. Tidak
hanya itu, kasus-kasus orang yang meninggal akibat rokok hanya bagai angin lalu bagi masyarakat. Seakan
rokok itu adalah sebuah kebiasaan, “kalau mau keren harus merokok” sudah menjadi
paradigma masyarakat Indonesia. Ironisnya dampak
bahaya rokok ini tidak hanya dirasakan
oleh perokok aktif (perokok utama) saja, tetapi juga menyerang perokok pasif
(masyarakat yang terpapar oleh asap rokok dari perokok aktif ini). Hal ini tentu saja membahayakan kesehatan masyarakat dan
sangat merugikan negara. Seharusnya udara
yang bersih dan bebas asap rokok adalah hak bagi seluruh masyarakat
Indonesia seperti yang tertulis dalam UU
Nomor 32 Tahun 2010 Pasal 4 yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk bebas dari
asap rokok yang membahayakan kesehatandan merncemari lingkungan udara.”Tetapi,
sangat disayangkan,Indonesia tetaplah menjadi surganya tembakau. Ini terbukti
dari lima daerah penghasil tembakau kelas
dunia berada di Indonesia. Deli, Temanggung, Lombok, Jember, Madura merupakan
penghasil tembakau yang diminati oleh penikmat rokok dan cerutu di dunia. Ini sangat berbeda dari negara-negara
tetangga Indonesia yang lebih memilih untuk menolak kehadiran industri rokok
ini.
Setelah melakukan
pengkajian terhadap World Tobacco Process and Machinery (WTPM), Departemen
Kajian Strategis (Kastrat) Pengurus Harian Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran dengan tegas MENOLAK WTPM ini diadakan di Indonesia
mendesak pemerintah atau presiden untuk melakukan 4 poin rekomendasi yang
kamibuat yaitu:
1. Yang pertama, Segera
mengehentikan World Tobacco Process and Machinery (WTPM) yang diselenggarakan
pada tanggal 27–28 April 2016 di Jakarta. Karena WTPM menjadi salah satu faktor
yang paling besar dalam mendukung eksistensi industri rokok dalam beberapa
tahun kedepan di Indonesia, WTPM menjadi suatu alat propaganda industri rokok
untuk meningkatakan kualitasnya dalam
membangun kuasanya di Indonesia, Adanya intervensi dari pihak asing dalam
mendukung kuatnya industri rokok melalui WTPM.
Yang kedua, Segera
memperjelas dan mempercepat pembuatan regulasi pertembakauan dengan mengaksesi
Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) sebagai sebuah alat instrumen
hukum utama bagi upaya perlindungn untuk masyarakat terhadap tembakau, dan
mengesahkan RUU Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan (PDPTK) yang diusulkan oleh 259 anggota
DPR-RI pada periode 2004-2009.
Yang ketiga, Mengajak
dan menghimbau seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk sama-sama peduli dan
mendukung segala bentuk peperangan terhadap rokok. Pahami bahwa permasalahan
rokok bukan hanya tugas dari aktivis kesehatan dan tenaga kesehatan saja,
tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
Dan yang terakhir, Menjalin
kerjasama dan membentuk aliansi dengan seluruh universitas, institusi keshatan,
stakeholder, NGO kesehatan, organisasianti-rokok, dan pemerintah dalam
membangun rencana strategi untuk memerangi rokok secara masif dan besar-besaran.
Sabtu, 03 September 2016
YEL-YEL ANGKATAN
kesmas adalah jurusan yang paling asik
di negeriku indonesia
kesmas lah yang nomor satu
kita adalah angkatan yang paling muda
di Unsoed kita tercinta...........
kesmas.......
we prevent, we promote, we protect
transformer...... berubah!!!
di negeriku indonesia
kesmas lah yang nomor satu
kita adalah angkatan yang paling muda
di Unsoed kita tercinta...........
kesmas.......
we prevent, we promote, we protect
transformer...... berubah!!!
k3
Pembicara : Bapak Ega
Aditia
Moderator : Dwi
Laksmita
Kesehatan
dan keselamatan kerja (K3)
adalah ilmu yang
mempelajari mengenai hal-hal yang beresiko kepada karyawan dan oranglain di
tempat kerja.
Tujuan K3 adalah untuk
memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja.
ILO melaporkan bahwa
satu pekerja meninggal setiap 15 detik akibat kecelakaan di tempat kerja atau
sakit akibat kerja. Setiap 15 detik terdapat sekitar 160 kecelakaan kerja di
dunia . Di Indonesia sendiri, dilaporkan bahwa selama kurun waktu 5 tahun
terakhir kasus kecelakaan kerja meningkat. Dari 96.314 kaus kecelakaan kerja di
Tahun 2009, meningkat mencapai 103.285 kasus kecelakaan kerja di Tahun 2013.
BPJS Ketenagakerjaan, yang semula dikenal dengan nama PT Jamsostek mencatat, di
Indonesia tidak kurang dari 9 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat
kerja setiap harinya dimana angka kematian akibat kerja di Inggris
sebagai pembanding, hanya mencapai angka 2 orang per harinya. Karena tingginya
angka kecelakaan kerja ini, maka diperlukan upaya-upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja.
Ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat
adalah ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya (antisipasi, rekognisi, evaluasi
dan pengendalian) di tempat kerja yang berpotensi menurunkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan pekerja. Dengan lingkungan kerja yang aman dan
sehat maka produktifitas perusahaan akan meningkat dan menunjang kelangsungan
bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, tuntutan regulasi nasional dan
internasional mewajibkan perusahaan untuk menerapkan K3 di tempat kerja
sehingga implementasi K3 di tempat kerja menjadi sangat penting.
EPIDEMIOLOG
Pembicara : Cecep Heriana, S. KM, M.PH
Moderator : Nisa
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah Ilmu yang
mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah Kesehatan pada sekelompok manusia
serta faktor yang mempengaruhinya. Epidemiologi diartikan sebagai studi tentang
epidemi. Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit
menular saja tetapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga
mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga epidemiologi dapat
diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam
konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta
pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
epidemiologi adalah ilmu yang mmepelajari tentang penyebaran penyakit serta
determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut.
Untuk dapat memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan masyarakat perlu diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
yang sebaik – baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat. Namun dalam praktek
sehari – hari ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal. Masalah pokok yang dihadapi
adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang ada dalam masyarakat karena
pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan
kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam. Untuk mengatasinya, telah
diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat
dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ;
apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa
penyakit menular ( TBC ), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih
diarahkan kepada upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular tersebut.
Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui Frekwensi,
Penyebaran dan Faktor – factor yang mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam
masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus yang disebut dengan
Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Fungsi epidemiologi adalah persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
kesehatan
Penempatan kerja :
kementrian kesehatan, dinas kesehatan, puskesmas
Kamis, 01 September 2016
Opini tentang Tri Dharma Perguruan tinggi
Perguruan
tinggi sebagai lembaga pendidikan jenjang terakhir dari pendidikan formal,
mengemban peran yang penting dalam ketatanegaraan suatu bangsa. Sebab
pendidikan suatu bangsa berpusat pada lingkungan perguruan tinggi. Perguruan tinggi
memiliki tiga pilar dasar sebagai aktualitas yang penting bagi keberadaannya di
negeri ini, disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan jika dipedomani
dan selaras dilaksanakan akan menghadirkan intelektual yang mampu menciptakan
perubahan besar bagi bangsa, tentu saja sejak menjadi mahasiswa pun
tujuan-tujuan nasional penting didorong pencapaiannya oleh kaum muda. Tanggung jawab yang
dipikul oleh mahasiswa tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi. Karena
mahasiswa memiliki posisi penting sebagai pejuang terdepan dalam perubahan
bangsa Indonesia. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengerti tentang apa
sesungguhnya tanggungjawab mereka sebagai mahasiswa. Delapan dari sepuluh
mahasiswa yang saya temui, mengaku tidak mengetahui apa itu tri dharma
perguruan tinggi. Lalu apa yang menjadi dasar para mahasiswa ini bertindak.
Sehingga tidak sedikit juga mahasiswa yang hingga saatnya lulus, mereka tidak
tahu arah kemana hendak melangkah. Peran mahasiswa dalam aktualisasi tri dharma
perguruan tinggi sangat di perlukan. Karena mahasiswa diharapkan untuk menjadi
mahasiswa yang lebih termotivasi dan sadar bahwa betapa pentingnya peranan kita
sebagai mahasiswa untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Mari
kita tinjau ketiga tri dharma tersebut. Tri dharma perguruan
tinggi diambil dari bahasa sansekerta. “Tri” yang artinya tiga dan “Dharma”
yang artinya kewajiban. Jika dijabarkan secara istilah tri dharma perguruan
tinggi adalah suatu asas yang dipegang oleh setiap perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta yang ada di indonesia Setiap mahasiswa
wajib dan bertanggung jawab dalam mewujudkan tri dharma tersebut. Tidak hanya
mahasiswa saja, tetapi dosen-dosen yang mengajar pun wajib menjalankannya.
Yang pertama adalah
pendidikan dan pengajaran. Selama mahasiswa belajar di perguruan tinggi,
mahasiswa mendapatkan berbagai macam ilmu. Ilmu yang didapat berasal dari
sumber yang berbeda, mulai dari apa yang diajarkan oleh dosen maupun
berdasarkan pengalaman masing-masing. Tapi dalam kehidupan sosial harus ada
yang namanya proses give and take.Karena itu, mahasiswa yang telah
menjalankan masa studinya di perguruan tinggi dituntut untuk mentransfer
ilmu-ilmunya kepada masyarakat.
Yang kedua adalah
penelitian dan pengembangan. Sebuah artikel tidak akan menjadi artikel jika
kita hanya mengarangnya saja dan tidak menulisnya dalam bentuk kalimat. Begitu
juga dengan ilmu. Sebuah ilmu tidak akan terpakai jika tidak diaplikasikan
dalam wujud nyata. Mahasiswa yang telah melakukan penelitian diharuskan untuk
mengembangkan dan menerapkannya dengan harapan akan berguna bagi masyarakat di
kemudian hari.
Yang ketiga adalah
pengabdian pada masyarakat. Pengabdian masyarakat adalah aktivitas-aktivitas
yang dilakukan untuk masyarakat dan langsung dapat dirasakan manfaatnya.
Mahasiswa-mahasiswa lulusan perguruan tinggi sengaja dipersiapkan untuk
mengabdi pada masyarakat dengan dibekali ilmu-ilmu yang cukup. Hal itu
dilakukan agar terjadi kontribusi antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
Dari sini diharapkan masyarakat akan memberikan imbalan pada perguruan tinggi
yang dapat membantu perguruan tinggi dalam mengembangkan dunia pendidikan dan
teknologi.
Namun masih banyak
mahasiswa yang belum menyadari tentang pentingnya tri dharma perguruan tinggi.
Kebanyakan dari mereka menganggap tri dharma tidak penting. Padahal kita bukan
lagi seorang “siswa” tetapi sudah menjadi seorang “mahasiswa” yang merupakan
generasi penerus bangsa. Tri dharma perguruan tinggi ada bukan hanya untuk dimaknai
saja. Sebagai mahasiswa yang baik, kita juga harus melaksanakannya dengan
sepenuh hati. Point-point penting
dalam pilar perguruan tinggi tentunya mengenai pendidikan dan pengajaran antara dosen dan mahasiswa/i dengan
dilakukannya penelitian dan
pengembangan atas apa yang telah diperoleh selama mengikuti
perkuliahan yang dilakukan kepada masyarakat berupa pengabdian dari masing-masing
mahasiswa/i sesuai bidang yang digelutinya. Pendidikan dan pengajaran dilakukan
demi terwujudnya mahasiswa/i yang bisa mengharumkan nama bangsa. Penelitian
dilakukan sebagai bentuk dari keikutsertaan dosen dan mahasiswa/i dalam rangka
memajukan pendidikan dan peradaban di Indonesia. Penerapan dan pengabdian
dilakukan melalui berbagai cara yang ditempuh guna menciptakan budaya baru
yaitu “Mengabdi dan menanamkan keikhlasan dan sikap rendah hati” pada setiap
lulusan perguruan tinggi.
Agar nilai-nilai dalam
tridarma perguruan tinggi bisa diaplikasikan dengan baik, mahasiswa/i harus
bisa membekali diri dengan banyak ilmu pengetahuan. Selain dari kegiatan
perkuliahan, mahasiswa/i bisa berinisiatif untuk mendapatkan tambahan ilmu lain
dari perpustakaan dan organisasi kemahasiswaan. Aktifnya seorang mahasiswa di
lingkup sosial dapat melatih diri agar menjadi insan yang bermental kuat,
seperti ikutserta dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM), Koperasi, dll. Hal utama yang
dilakukan seorang mahasiswa/i setelah pendidikan adalah melakukan riset sesuai
program studi masing-masing, mempersiapkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara
matang serta melakukan cara-cara pengabdian lain yang lebih ampuh demi
kelancaran aplikasi penerapan pilar-pilar perguruan tinggi khususnya dalam
lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Aksi nyata yang kurang
diterapkan dari pilar-pilar perguruan tinggi adalah pengabdian. Pengabdian yang
dilakukan mahasiswa/i tidak harus selalu melakukan demonstrasi atau turun ke
jalan, namun dimulai dari langkah kecil seperti penerapan dalam
lingkungan rumah dan atau masyarakat sekitar. Misalnya ada seorang lulusan
dokter, ia harus bisa mengamalkan apa yang telah ia dapat kepada orang lain
seperti rela membantu dan mengobati orang lain tanpa pamrih serta menjadi
pelopor kesehatan di sekitarnya. Contoh lain yaitu ketika ada seorang remaja
yang stres karena menjadi korban broken home, lulusan psikologi
harus bisa membantunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Langganan:
Postingan (Atom)