Perguruan
tinggi sebagai lembaga pendidikan jenjang terakhir dari pendidikan formal,
mengemban peran yang penting dalam ketatanegaraan suatu bangsa. Sebab
pendidikan suatu bangsa berpusat pada lingkungan perguruan tinggi. Perguruan tinggi
memiliki tiga pilar dasar sebagai aktualitas yang penting bagi keberadaannya di
negeri ini, disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan jika dipedomani
dan selaras dilaksanakan akan menghadirkan intelektual yang mampu menciptakan
perubahan besar bagi bangsa, tentu saja sejak menjadi mahasiswa pun
tujuan-tujuan nasional penting didorong pencapaiannya oleh kaum muda. Tanggung jawab yang
dipikul oleh mahasiswa tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi. Karena
mahasiswa memiliki posisi penting sebagai pejuang terdepan dalam perubahan
bangsa Indonesia. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengerti tentang apa
sesungguhnya tanggungjawab mereka sebagai mahasiswa. Delapan dari sepuluh
mahasiswa yang saya temui, mengaku tidak mengetahui apa itu tri dharma
perguruan tinggi. Lalu apa yang menjadi dasar para mahasiswa ini bertindak.
Sehingga tidak sedikit juga mahasiswa yang hingga saatnya lulus, mereka tidak
tahu arah kemana hendak melangkah. Peran mahasiswa dalam aktualisasi tri dharma
perguruan tinggi sangat di perlukan. Karena mahasiswa diharapkan untuk menjadi
mahasiswa yang lebih termotivasi dan sadar bahwa betapa pentingnya peranan kita
sebagai mahasiswa untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Mari
kita tinjau ketiga tri dharma tersebut. Tri dharma perguruan
tinggi diambil dari bahasa sansekerta. “Tri” yang artinya tiga dan “Dharma”
yang artinya kewajiban. Jika dijabarkan secara istilah tri dharma perguruan
tinggi adalah suatu asas yang dipegang oleh setiap perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta yang ada di indonesia Setiap mahasiswa
wajib dan bertanggung jawab dalam mewujudkan tri dharma tersebut. Tidak hanya
mahasiswa saja, tetapi dosen-dosen yang mengajar pun wajib menjalankannya.
Yang pertama adalah
pendidikan dan pengajaran. Selama mahasiswa belajar di perguruan tinggi,
mahasiswa mendapatkan berbagai macam ilmu. Ilmu yang didapat berasal dari
sumber yang berbeda, mulai dari apa yang diajarkan oleh dosen maupun
berdasarkan pengalaman masing-masing. Tapi dalam kehidupan sosial harus ada
yang namanya proses give and take.Karena itu, mahasiswa yang telah
menjalankan masa studinya di perguruan tinggi dituntut untuk mentransfer
ilmu-ilmunya kepada masyarakat.
Yang kedua adalah
penelitian dan pengembangan. Sebuah artikel tidak akan menjadi artikel jika
kita hanya mengarangnya saja dan tidak menulisnya dalam bentuk kalimat. Begitu
juga dengan ilmu. Sebuah ilmu tidak akan terpakai jika tidak diaplikasikan
dalam wujud nyata. Mahasiswa yang telah melakukan penelitian diharuskan untuk
mengembangkan dan menerapkannya dengan harapan akan berguna bagi masyarakat di
kemudian hari.
Yang ketiga adalah
pengabdian pada masyarakat. Pengabdian masyarakat adalah aktivitas-aktivitas
yang dilakukan untuk masyarakat dan langsung dapat dirasakan manfaatnya.
Mahasiswa-mahasiswa lulusan perguruan tinggi sengaja dipersiapkan untuk
mengabdi pada masyarakat dengan dibekali ilmu-ilmu yang cukup. Hal itu
dilakukan agar terjadi kontribusi antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
Dari sini diharapkan masyarakat akan memberikan imbalan pada perguruan tinggi
yang dapat membantu perguruan tinggi dalam mengembangkan dunia pendidikan dan
teknologi.
Namun masih banyak
mahasiswa yang belum menyadari tentang pentingnya tri dharma perguruan tinggi.
Kebanyakan dari mereka menganggap tri dharma tidak penting. Padahal kita bukan
lagi seorang “siswa” tetapi sudah menjadi seorang “mahasiswa” yang merupakan
generasi penerus bangsa. Tri dharma perguruan tinggi ada bukan hanya untuk dimaknai
saja. Sebagai mahasiswa yang baik, kita juga harus melaksanakannya dengan
sepenuh hati. Point-point penting
dalam pilar perguruan tinggi tentunya mengenai pendidikan dan pengajaran antara dosen dan mahasiswa/i dengan
dilakukannya penelitian dan
pengembangan atas apa yang telah diperoleh selama mengikuti
perkuliahan yang dilakukan kepada masyarakat berupa pengabdian dari masing-masing
mahasiswa/i sesuai bidang yang digelutinya. Pendidikan dan pengajaran dilakukan
demi terwujudnya mahasiswa/i yang bisa mengharumkan nama bangsa. Penelitian
dilakukan sebagai bentuk dari keikutsertaan dosen dan mahasiswa/i dalam rangka
memajukan pendidikan dan peradaban di Indonesia. Penerapan dan pengabdian
dilakukan melalui berbagai cara yang ditempuh guna menciptakan budaya baru
yaitu “Mengabdi dan menanamkan keikhlasan dan sikap rendah hati” pada setiap
lulusan perguruan tinggi.
Agar nilai-nilai dalam
tridarma perguruan tinggi bisa diaplikasikan dengan baik, mahasiswa/i harus
bisa membekali diri dengan banyak ilmu pengetahuan. Selain dari kegiatan
perkuliahan, mahasiswa/i bisa berinisiatif untuk mendapatkan tambahan ilmu lain
dari perpustakaan dan organisasi kemahasiswaan. Aktifnya seorang mahasiswa di
lingkup sosial dapat melatih diri agar menjadi insan yang bermental kuat,
seperti ikutserta dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM), Koperasi, dll. Hal utama yang
dilakukan seorang mahasiswa/i setelah pendidikan adalah melakukan riset sesuai
program studi masing-masing, mempersiapkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara
matang serta melakukan cara-cara pengabdian lain yang lebih ampuh demi
kelancaran aplikasi penerapan pilar-pilar perguruan tinggi khususnya dalam
lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Aksi nyata yang kurang
diterapkan dari pilar-pilar perguruan tinggi adalah pengabdian. Pengabdian yang
dilakukan mahasiswa/i tidak harus selalu melakukan demonstrasi atau turun ke
jalan, namun dimulai dari langkah kecil seperti penerapan dalam
lingkungan rumah dan atau masyarakat sekitar. Misalnya ada seorang lulusan
dokter, ia harus bisa mengamalkan apa yang telah ia dapat kepada orang lain
seperti rela membantu dan mengobati orang lain tanpa pamrih serta menjadi
pelopor kesehatan di sekitarnya. Contoh lain yaitu ketika ada seorang remaja
yang stres karena menjadi korban broken home, lulusan psikologi
harus bisa membantunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar